Kamis, 19 September 2013

Babay.. Zona Aman.. jilid-2


Alhamdulillah, ada sinyal mood... langsung ketik ketok, ... Jadi maksud tulisan di Bye Zona Aman sebelumnya, eh ada maksud dan tujuan nya nih.., adalah... ingin lanjut berkisah... waaahahaha...

Setelah 2 tahun kerja di Kementerian Agama, tepatnya tempat tugas saya di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebagai staf pelaksana, saya menikmatinya, saya benar2 kerja bak CPNS, saya seperti ber-reinkarnasi  ke 20 tahun yang silam, urusan surat masuk surat keluar dan mendistribusikan surat adalah keahlian saya hehe..., baru saya pahami, ternyata urusan administrasi dan menata surat sangat tidak sepele seperti yang saya bayangkan dulu saat saya menduduki jabatan, ada surat yang tidak ketauan rimbanya saya ngamuk dan panik, nah sekarang saya jadi mengerti makna sabar , dan makna memahami berbedaan setiap individu. 
Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil tatkala saya kembali jadi staf, saat itulah saya bisa mengamati sifat dan tingkah laku orang, saya jadi lebih mengenal bagaimana tipe pejabat, saya berkesempatan jadi pengamat, orang dengan tipe begini, usia sekian dengan jabatan tertentu itu ada ciri khasnya, kadang2 dari ngobrol beberapa saat dengan mereka saya sudah bisa menebak tipe dan tabiat mereka, menurut versi saya sih.... 
Sisi buruknya jadi pengamat otodidak ini adalah, saya suka menjudge org kalau orang ini tipenya begini begitu, trus saya jadi suka menghindari orang yang saya kira sifatnya kurang pas dengan saya, sampai2 saya tidak mau ikut kegiatan2 atau rapat2, apalagi kalau kegiatannya di luar kota yang harus nginap di hotel, gak banget, saya sering bolos dari kegiatan tersebut parah emang. eh tapi mungkin ini karena ada satu kesalahan saya yang tidak bisa saya maafkan, walaupun kesalahan itu sama sekali tidak merugikan orang lain, tapi saya merasa itu kesalahan yang sangat konyol , yang akibatnya yaa itu tadi, saya jadi membatasi bersosialisasi dengan teman2 kantor..., untungnya saya cepat menyadari, Sudahlah, berbuat salah itu manusiawi toh??, saat ini saya mulai memaafkan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya.  
Intinya..., nah.., saya menikmati sebagai staf, saking nikmatnya menjadi staf bobot saya naik 7 kilo, hahahaaa.. gilaa benerrr...,  saat saya pulang kampung, tetangga pada begong, hampir tidak mengenal saya... ampuun....
Tapii... ternyata tidak boleh berlama-lama menikmati kenikmatan ini, saya sudah harus keluar dari Zona Aman sebagai seorang staf  TU  ke zona yang lebih menantang, baik lah...

Akhirnya nasehat untuk diri ini adalah :  Setiap kejadian, baik atau buruk pasti ada hikmahnya, bersyukurlah , bersyukurlah...,    

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
(Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban ) 
 Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?

Izinkan aku mengutip kata2 cantik penuh makna dari sang Motivator :
Apa pun kebesaran yang ingin Anda capai, harus dimulai dari diri Anda sendiri.

Sulit atau mudah, itu hukumnya.

Jangan mengeluh, jangan menyalahkan orang lain.

Telah banyak orang yang lebih lemah dan kesulitan daripada kita yang berhasil.

Jangan sampai kita ditanya:

Sesungguhnya kekuranganmu itu apa lagi?

Mengeluh tidak memperbaiki apa pun.

Yuk, kita bergerak. Masih banyak yang harus dilakukan sebelum kita menjadi terlalu tua untuk bekerja.

Mumpung masih muda, mumpung masih kuat, kerja yuk?!

Mario Teguh – Loving you all as always

 

Bye...Zona Aman

Assalamu'alaikum WrWb..
Sudah lama sekali tidak silaturrahmi dengan valuta kasih ini, ....ampir lupa kuncinya ditaro dimana... hadeuh, malu rasanya kalau bilang ga ada waktu, padahal memanage waktu ini yg benar-benar salah, sudah seminggu ini setiap malam sebelum tidur selalu teringat untuk nulis lagi, rasanya sudah nyesak didada  ingin berbagi rasa, berbagi galau, berbagi syukur  dan berbagi semua pada  valuta kasih.
......
Andai engkau tahu betapa ku mencinta
Selalu menjadikanmu isi dalam doaku
Ku tahu tak mudah menjadi yang kau pinta
Ku pasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya
Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku kan memilikimu, jodoh pasti bertemu

Hehehe... sambil bersenandung lagunya Afgan , kumulai ketik ketok keyboard komputer ku,.. begini kisah-nya jiiaaahhh....
Seperti yang sudah kukisahkan di blog ini bertahun lalu, eh maksudnya satu-setengah tahun lalu, aku hijrah ke Jakarta karena ikut suami, dan karena kepindahan ku ini atas permintaan sendiri alhasil jabatan di tempat asal harus lepas, baliklah aku jadi staf di tempat yang baru, semua konsekuensi ini sudah kami diskusikan dengan suami, demi berkumpul dengan keluarga, aku ikhlas melepas jabatan eselon 3 ku, demi dekat dengan 'Han'- suami tercinta.
Proses pindah ku ini memakan waktu 2 tahun, karena instansi asal ku saat itu belum bersedia melepas aku, ....singkat cerita aku sudah berkantor di Jakarta, cihuiii sekantor dengan pak Menteri heheheh.....
  • Mulai berkantor tanggal 1 Juni 2011.
  • Tanggal 2 libur (kenaikan Isa Al-Masih).
  • Jum'at tanggal 3 ikut test petugas haji di Pondok Gede. 
  • Sabtu dan minggu libur.
  • tanggal 7 Juni 2011, hari senin aku ga masuk kantor karena sakit.... wkwkwkw... payaah.., iya aku sakit demam , demam karena kelelahan , sebelumnya dua hari dijalan menuju Jakarta bawa mobil, jadi karena cape, aku tepar..., 
Truss..... bulan September sampai Desember tahun 2011 aku tugas di Jeddah Saudi Arabia, Januari 2012 kami bertahun baru di Bandung, aku bahagia setelah berpisah selama 2.5 tahun kembali bersama dengan suami, setiap jum'at sampai minggu kita mengunjungi tempat2 yang asik dan nginap, maklum orang dari daerah, saya dikenalkan tempat2 yang menjadi ciri khas Jakarta.
Bulan Februari suami tercinta ku yang satu2nya itu ditugaskan lagi di Padang - Sumatera Barat..,  Hua..huaaa huuaa...., masa aku susah payah ngurus pindah, harus terpisah lagi...?  aku ternganga, bingung, terjerembab, layu, gosong, berdarah-darah dan membusuk... karena terus terang aku belum tau Jakarta, kalau kekantor aku selalu diantar jemput suami, jadi aku ini bagaimana, bagaimana nasibku...?   teganya... teganya .... bagaimana mungkin aku bisa hidup dan bernafas tanpa belahan jiwa ...?

Selama seminggu aku belajar naik angkutan umum, mulai angkot, busway, bajaj, kereta api dan odong-odong hihihi...,  aku sangat bisa nyetir, tapi dasar suami yang rasa cemasnya sudah stadium 20, maka aku ga boleh nyetir di Jakarta ini.. wheew....... ga apa apa , daripada beliau mati berdiri dengar aku nyetir , mobil disimpan rapih di basement ajah.

Baiklah.., Aku takkan mengeluh, perang ini harus dihadapi, belantara ini harus diterabas.., Jakarta tak kan ku taklukkan, tapi kan kujadikan rumah tempat ku berlindung, Tuhan akan melindungiku, Allah SWT maha pengasih maha penyayang, apa lagi yang ku takutkan...?
  

Lapangan Banteng Barat  19 September 2013