Kamis, 16 Mei 2013

Jagalah Lidah

Ustadz Firanda berkata :

Kenapa kita begitu berhati-hati dalam beramal namun tidak berhati-hati dalam berucap ?

Bukankah lidah lebih cepat beraktifitas dibandingkan amalan?

Dalam satu menit terlalu banyak kata yang bisa dilontarkan oleh lidah, sedangkan amalan terbatas ruang gerakannya.

Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang sedang hidup maupun yang telah lama meninggal dunia bahkan para ulama (dengan menggibah mereka)?

Adapun amalan hanya bisa menyakiti orang yang masih hidup.

Bukankah lidah bisa menyakiti orang yang tidak dihadapannya bahkan berada di tempat yang jauh di ujung dunia, sementara amalan hanya bisa menyakiti orang yang dihadapannya?

Bukankah lisan merupakan salah satu sebab terbesar yang menjerumuskan orang dalam api neraka?

Lantas kenapa kita bisa berpikir dan berhati-hati tatkala bertindak sementara tidak berfikir dan berhati-hati dalam berucap?

2 komentar:

  1. Ini betul sekali Bu ...
    Lidah itu efeknya bisa dua dimensi ...
    bisa kepada orang yang sudah meninggal ...
    maupun kepada orang yang masih hidup ...

    Sehingga kita harus berfikir dua tiga kali sebelum mempergunakan lidah

    Sekali kata terlontar ... tidak akan bisa didelete atau di ralat ...

    BalasHapus
  2. Subhanallah, kita sering melupakan untuk selalu menjaga lidah agar tidak salah kaprah dalam menjalankan fungsinya. Sering sulit, apalagi jika kita adalah orang-orang yang mesti berbaur dengan banyak kalangan. Tapi seseorang yang bergaul dengan banyak orang dan mampu menjaga lidah dan akhlaknya serta bersabar dengan mereka jauh lebih baik dengan seseorang yang berusaha mengucilkan diri agar terjauh dari fitnahnya.

    BalasHapus