Jumat, 03 Desember 2010

Ujian Gempa dari Sang Al-Jabbar

Hari ini tanggal 3 Desember 2010, Gempa berkekuatan 4,2 pada skala richter mengguncang kota Padang, Sumatera Barat. Gempa yang berpusat di daratan itu berada di kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi sekitar pukul 10:11:47 WIB. Titik koordinat gempa diketahui berada pada koordinat 0.92 Lintang Selatan dan 100.41 Bujur Timur."Pusat gempa dideteksi sekitar 7 kilometer dari Kota Padang

Berikut berita dari VIVAnews tentang Gempa Padang 3 Desember 2010:
Takut Tsunami, Warga Lari ke Dataran Tinggi
Ribuan warga Kota Padang panik dan bingung, apakah gempa ini bisa timbulkan tsunami?
Jum'at, 3 Desember 2010, 11:01 WIB
Arfi Bambani Amri

Gempa di Kota Padang tahun 2009 (AP Photo/Dita Alangkara)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Gempa kuat yang mengguncang Kota Padang membuat panik ribuan warga Ibukota Provinsi Sumatera Barat itu. Warga semakin bingung karena tak ada informasi mengenai gempa ini.

"Saya tadi sedang berada di lantai tiga gedung, langsung berlarian turun namun terjatuh-jatuh karena gempanya kuat sekali," kata Indra, warga Kota Padang, saat dihubungi VIVAnews, Jumat 3 Desember 2010.

Indra langsung meninggalkan gedung itu untuk pulang ke rumah. "Dua anak saya ada di rumah, saya khawatir sekali," katanya.

Indra menyatakan gempa hanya berlangsung sebentar. Dia tak tahu berapa kekuatan gempa, karena belum mendapatkan informasi apa pun.

Saat dihubungi, Indra mengaku khawatir gempa bakal menimbulkan tsunami.

Kekhawatiran Indra ini terjadi pada banyak warga Padang lainnya. Dinny, seorang mahasiswa Universitas Negeri Padang, yang sedang berada di Pasar Raya, mengaku terjebak kemacetan di tengah kota.

"Orang-orang kayaknya berusaha menuju tempat tinggi," katanya.  "Sekarang di sekitar Lapangan Imam Bonjol macet total," ujarnya.

Dinny tak tahu, berapa kekuatan gempa yang melanda Padang pukul 10.11 itu. Setelah diberitahu bahwa gempa terjadi di darat, barulah kekhawatirannya hilang.

Gempa yang terjadi pukul 10.11 ini berkekuatan 4,2 skala Richter namun karena terjadi di kedalaman 10 kilometer di area 7 kilometer dari Padang, gempa dirasakan pada intensitas IV MMI di Kota Padang. Warga bahkan mengaku, gempa ini lebih kencang dari pada gempa kuat terakhir pada 25 Oktober lalu. (umi)
• VIVAnews 

Gempa Padang Bersumber di Patahan Semangko
Gempa 4,2 SR membuat panik warga Padang. Mengapa gempa kecil bisa terasa kuat?
Jum'at, 3 Desember 2010, 11:19 WIB
Elin Yunita Kristanti

Peta Sumatera (bmg.go.id)
BERITA TERKAIT
VIVAnews -- Gempa dengan kekuatan 4,2 skala Richter dirasakan kuat di Kota Padang Sumatera Selatan, Jumat 3 Desember 2010 pukul 10.11 Waktu Indonesia Barat.

Gempa membuat sejumlah warga panik. Ada yang sampai jatuh dari motor atau panci rebusan air tumpah. Gempa juga memacetkan jalan di sekitar Pasaraya Padang.

Mengapa gempa dengan kekuatan kecil bisa terasa kuat?

Staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, Amarizal mengatakan gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer. Sehingga kekuatannya sampai 4 MMI.

"Di Patahan Semangko atau Sumatera," kata dia di Padang, Jumat 3 November 2010.

Sumber gempa, tambah dia, ada di sekitar jalur Singkarak. Meski terasa kuat, gempa tidak berpotensi tsunami.

"Gempa dirasakah lebih kuat di arah Singkarak. Di sama dikenal sebagai jalur gempa, selalu digoyang gempa," tambah dia.

Diungkapkan Amarizal, selain potensi gempa di lautan, Sumatera Barat juga berpotensi gempa di darat. "Karena dilewati patahan Semangko."

Untuk diketahui, Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.

Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California.
Laporan: Eri Naldi | Padang, umi
• VIVAnews 


Walikota Padang Minta Warga Kembali ke Rumah
Jalan-jalan menuju daerah ketinggian di sekitar Kota Padang penuh-sesak.
Jum'at, 3 Desember 2010, 11:16 WIB
Arfi Bambani Amri

Walikota Padang Fauzi Bahar (Antara/ Maril Gafur)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Walikota Padang Fauzi Bahar menyatakan gempa pukul 10.11 yang mengguncang Ibukota Sumatera Barat itu tak mungkin menimbulkan tsunami.
Walikota meminta warga tak usah menuju tempat ketinggian karena gempa berpusat di darat antara Padangpanjang dan Solok.

Kepanikan warga, kata Walikota melalui siaran di radio lokal, telah membuat jalan-jalan menuju kawasan ketinggian di dekat Kota Padang penuh-sesak. Walikota mengimbau, mereka kembali lagi ke rumah.

Sebelumnya, ribuan warga Padang panik setelah gempa melanda. Mereka merasakan gempa ini lebih kuat daripada gempa 25 Oktober 2010 yang membuat tsunami di Kepulauan Mentawai.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melansir, gempa ini berkekuatan 4,2 skala Richter. Terasa kuat karena pusat gempa hanya 17 kilometer dari Padang, di kedalaman 10 kilometer.
Laporan Eri Naldi | Padang, umi
• VIVAnews

**********
Negri ini dilingkupi oleh cincin api atau ring of fire yang ditandai dengan adanya rangkaian pegunungan yang membentang dari Sumatera hingga kebagian timur, yakni Nusa Tenggara Timur dan Maluku, sebuah jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. Secara histografi, Indonesia merupakan wilayah langganan gempa bumi dan tsunami. Negri ini dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu jika lempeng ini bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, sebagaimana terjadi di Aceh dan Mentawai.
Bencana datang silih berganti. Berupa banjir, gempa bumi, tanah longsor hingga letusan gunung berapi. Bila dipandang dari sisi geologi, Indonesia memang merupakan negara yang rawan akan bencana.
Pertanyaannya, apakah semua ini hanyalah sebuah fenomena alam semata yang dikarenakan letak wilayah Indonesia yang rawan terjadi bencana? Tentu saja tidak. Semua itu adalah atas kehendak Allah (Al-Jabbar). Meskipun secara geografis menjadi wilayah rawan bencana, jika Allah tidak berkehendak, maka bencana alam takkan mungkin terjadi. Dia-lah yang menguasai langit dan bumi beserta isinya. Dzat yang mengatur atau memerintah segala makhluk ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak dan iradah-Nya. (EraMuslim)

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun (seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 155 -157).

Semoga musibah ini merupakan tanda bahwa Allah ‘azza wa jalla menghendaki kebaikan bagi mereka. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda (artinya) : “Barangsiapa Allah kehendaki kebaikan baginya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya” (HR. Bukhari).
  • Semoga mereka memiliki kesabaran dalam menghadapi musibah ini dimana sabar merupakan kewajiban yang harus ada dalam jiwa seorang yang beriman. Dengan kesabaran yang dimiliki, insyaallah akan mendapatkan pahala sebagaimana dijanjikan dalam surat Al Baqarah di atas.
  • Semoga musibah ini sebagai penghapus dosa – dosa yang kita lakukan siang dan malam sekaligus mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta’ala (As-Sunnah Madiun)
Kita tidak mengingkari secara mutlak teori – teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan terjadinya berbagai bencana, baik gempa bumi maupun meletusnya gunung berapi. Namun, yang menyedihkan adalah kurang atau tidak adanya pengambilan hikmah dari sebuah bencana. Kita harus meyakini bahwa semua terjadi dengan izin dan kekuasaan Allah dan setiap perbuatan Allah pasti ada hikmahnya. Wallahua’lam.

*Al-Jabbar : sebagai salah satu sifat Allah Swt, juga mengandung arti Dzat yang mengatur atau memerintah segala makhluk ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak dan iradah-Nya.

Diambil dari berbagai sumber  

2 komentar:

  1. Ketika terjadi musibah maka akan menadi 2 bagian, pertama: bagian org yang terkena musibah, yg kedua : bagian org yang tidak terkena musibah.

    Maka ketika Kata " Sabar " itu dilontarkan tentu lebih ringan mengeluarkan kata itu adalah bagian yang tdk terkenan musibah, namun bagi yang terkena musibah itu kata itu hanya akan mampu dilontarkan oleh merka yg memiliki tingkat keimanan kesdaran yg tinggi akan kemaha kuasaan Allah Swt, karena nikmat Allah jauh lebih besar dibanding dengan bencana yang diberikan-Nya kepada hambanya.....maka bagi mereka yang mau bersabar atas musibah maka Allah akan meningkatkan derajanya......tulisan yang bagus ..sukses ya...

    BalasHapus
  2. Tksh Jendela hati, semoga kita menjadi org yg lebih sabar

    BalasHapus